Tingkatkan Air Bersih di Bengkalis, Kementerian PUPR Lakukan Verifikasi Kerjasama JICA
- Post Date, 09 Juni 2021
 - Posted by PDAM Kabupaten Bengkalis
 
BENGKALIS (RIAU)- Kementerian PUPR melalui Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya (Dit AM-DJCK) melakukan verifikasi hibah kerjasama program pengembangan dan peningkatan air bersih di Bengkalis. Progam ini merupakan kerjasama bilateral antara Pemerintah RI dan Jepang melalui JICA Partnership Program (JPP) dengan lokus kegiatan berada di Bengkalis.
Tim verifikasi dari Kementerian PUPR ini diketuai oleh Sri Endah Nurwidjayati. Ikut serta dari Ditjen CK Kementerian PUPR Tiara, Etika NS dan Indah Melinda. Kemudian ikut mendampingi Clara A Pritania, Dicky Prasetyo dan Hamdani dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau.
Kedatangan mereka diterima oleh Kepala Bappeda Bengkalis diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi (PPE) M Firdaus bertempat di aula rapat Lantai I Bappeda, Selasa (8/6/2021).
Turut hadir saat pertemuan tersebut para pejabat dari Bengkalis maupun Perumda Air Minum Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis yang pernah mengikuti program pengembangan dan peningkatan air bersih ke Jepang.
Diantara mereka adalah Tarmizi (saat ini menjabat Kadis Tanaman Pangan Holtikultra dan Peternakan), Syahrudin (Kabid di Disbun), Irawadi (Epidemiologi Madya), Mira Aprianti (DLH), Abel Iqbal, Nasrun dan Hilman TA dari Perumda Air Minum Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis.
Dalam pertemuan tersebut, tim verifikasi dari Kementerian PUPR ini menanyakan seputar pelaksanaan program tersebut di Bengkalis, bagaimana realisasinya, apa saja yang sudah dilakukan, termasuk peralatan yang sudah dihibahkan ke Bengkalis. Tim dari Kementerian PUPR ini juga penasaran bagaimana ceritanya Bengkalis bisa mendapatkan program pengembangan dan peningkatan air bersih melaui, kerjasama dengan JICA.
Menanggapi beberapa pertanyaan dari tim verifikasi, Syahrudin secara garis besar menjelaskan, tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan, rekomendasi yang telah dilaksanakan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh Bengkalis.
Menurut mantan Kabid IPW Bappeda Bengkalis ini, tidak semua rekomendasi sebagaimana diharapkan oleh JICA bisa terlaksana, karena keterbatasan anggaran dan juga infrastruktur pendukung.
Abel Iqbal, selaku Kepala Bagian Teknik dan Perencanaan Perumda Air Minum Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis menambahkan, salah satu rekomendasi dari kerjasama tersebut adalah penggunaan PAC (Poly Aluminium Chloride) sebagai bahan baku penjernih air.
Namun, PAC biayanya tinggi dan belum tentu cocok dengan kualitas air baku di Bengkalis. "Walaupun sudah pakai PAC, kita tetap masih menggunakan Alum," ujar Abel seraya menambahkan, sementara untuk saat ini saja, biaya operasional Perumda Air Minum Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis masih di subsidi.
Terpisah, Kabid PPE Bappeda Bengkalis, M Firdaus saat diwawancara usai acara berlangsung mengatakan, kalau tim verifikasi dari Kementerian PUPR ingin mencocokkan laporan hibah kerjasama dengan JICA dalam program pengembangan air bersih tersebut.
"Kerjasama ini kan antara Jepang dengan Pemerintah Indonesia, dan proyek kegiatannya ada di Bengkalis. Itu sebabnya mereka datang ke sini," ungkapnya.
Terkait kerjasama dengan JICA tersebut, Firdaus menjelaskan, awalnya JICA dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis bekerjasama menyusun master plan lingkungan hidup Bengkalis. Selesai pada tahap kerjasama pertama, JICA dan Pemerintah Bengkalis memperpanjang kerjasama.
"Dalam tiga tahun 2016-2019 dilanjutkan kerjasama pada tahap dua. Kita fokus satu bidang, yaitu air bersih. Dimana sasarannya adalah Perumda Air Minum Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis. Sifat kerjasama mereka ini lebih pada management pengelolaan, tata pengelolaan, peningkatan kapasitas dan SDM," kata Firdaus.**
