Menuju Pelayanan Prima, Direktur Ingin Semua Terintegrasi, Sistem SISKA jadi Solusi

  • Post Date, 28 Januari 2019
  • Posted by PDAM Kabupaten Bengkalis
Menuju Pelayanan Prima, Direktur Ingin Semua Terintegrasi, Sistem SISKA jadi Solusi

BENGKALIS (TIRTATERUBUK.ID)- Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis, Jufrizal SE menginginkan, sitem kerja di PDAM terintegrasi. Maka dari itu, Sistem Informasi Akuntansi (SISKA) menjadi solusi. Sehingga kedepan PDAM Bengkalis lebih maju dan berkembang demi tercapainya pelayanan yang prima.

Jufrizal menjelaskan, sitem SISKA bukan barang baru di PDAM Bengkalis. Awal-awal kepemimpinannya di PDAM Bengkalis, sitem tersebut sudah mulai diterapkan. Hanya saja sistem berbasis web itu memang belum seluruhnya diterapkan. Dan tahun 2019 ini, sistem SISKA akan diterapkan dalam menunjang kinerja PDAM Bengkalis. SISKA yang akan diterapkan meliputi beberapa modul. Sepeti Modul Pemasangan Baru, Modul Rekening, Modul Penagihan, Modul Persediaan, Modul Akuntansi, Modul Anggaran, Modul Personalia, Modul Aktiva dan Modul Teknik.

"Dengan adanya sistem ini, tentu PDAM akan mudah dikelola, mudah diintegrasi. Kita ingin PDAM Bengkalis terus berinovasi dan memberikan kemudahan. Baik terhadap karyawan sendiri maupun pelanggan dan masyarakat. Tentu sitem ini sangat akurat, karena semua sudah tersistem," katanya saat memimpin rapat SISKA di ruangan rapat Kantor Pusat PDAM Bengkalis yang dihadiri seluruh bagian di PDAM Bengkalis.

Mantan Direktur PDAM Tirta Wampu, Kebupaten Langkat, Sumatera Utara ini yakin, saat sitem SISKA telah diterapkan secara full di PDAM Bengkalis, maka akan memberikan andil yang cukup besar untuk mencapai kesuksesan PDAM. Sebab, langkah yang paling awal untuk pencapaian suatu perusahaan adalah dengan dibentuknya suatu sistem. Sistem yang memadai dapat membantu perusahaan dalam mengkoordinasi segala kegiatan operasi.

"Kita tahu, tanpa adanya sistem informasi akuntansi yang memadai, maka perusahaan tidak akan memperoleh informasi yang cukup dan akan sulit dalam menjalankan fungsinya dengan baik," ujarnya.

Disamping itu, pelaksanaan sistem informasi akuntansi pencatatan, penagihan dan pembayaran pamakaian air pelanggan pada PDAM, berlandaskan Standar Operasi Perusahaan (SOP), sebagaimana yang dikehendaki dalam ruang lingkup organisasi dan peraturan-peraturan yang berlaku pada PDAM untuk mengakomodasi dan mendukung segala kegiatan administrasi dalam pengembangan suatu usaha.

"Oleh sebab itu, kegiatan pelayanan yang semakin berkembang secara dinamis, maka SOP harus mampu mengantisipasi perkembangan organisasi di masa yang akan datang," ungkapnya.

Disamping itu, Jufrizal juga tidak memungkiri, kendala dan hambatan selalu saja ada. Seperti, air tidak mengalir, salah pencatatan meter, alamat yang tidak sesuai dengan rekening, pelanggan yang berubah kepemilikannya, penggiliran air dan sebagian sistem yang sudah computerized. Adapun proses perbaikan dan upaya-upaya yang dilakukan perusahaan guna mengatasi kendala tersebut, yaitu dengan menambah dan mencari sumber air baku dalam meningkatkan debit air, pengawasan internal dan sangsi yang tegas.

Serta melakukan up date data yang akurat, rutin melakukan pengontrolan ketepatan alamat pelanggan, menertibkan sambungan liar pelanggan yang tidak bayar dan mengadakan pelatihan terhadap karyawan mengenai sistem yang baru. Prosedur pencatatan meter, Prosedur penagihan dan prosedur pembayaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari SOP, karena didalam SOP sudah mencakup berbagai prosedur setiap bagian yang ada di PDAM.

"Dengan SOP dan upaya yang kita lakukan dalam mengatasi kendala, dapat kita simpulkan, sistem informasi akuntansi pencatatan, penagihan dan pembayaran pemakaian air pelanggan pada PDAM Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis kedepan akan memadai. InsyaAllah," tutupnya.